Minggu, 11 Mei 2014

Seperti disebutkan pada tulisan sebelumnya, bahwa zakat harus dibayar pada unta, sapi, domba dan kambing asalkan mereka mencapai jumlah minimum (nishab) pada saat zakat jatuh tempo (mencapai haul). Namun tidak semua binatang ternak tersebut terkena zakat karena tergantung dari tujuan dan cara pemeliharaannya.

Binatang ternak itu diklasifikasikan menjadi beberapa macam:

  1. Pemeliharaan hewan yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pokok yaitu sebagi alat produksi seperti memelihari sapi atau kerbau yang digunakan untuk membajak sawah atau kuda untuk Tansportasi.
  2. Pemeliharaan hewan yang tujuannya untuk dikembangbiakkan dan diperah susunya. Jenis ini sendiri dibagi menjadi dua bersifat 'alufah dan sa'imah. ‘alufah yaitu yang memakan tenaga dan biaya untuk melayani makannya, baik dengan cara disabitkan rumput, dibelikan atau ditanamkan rumput di suatu tempat dan digembalakan di situ. Bersifat sa’imah, yaitu diternak dengan cara digembalakan supaya makan rumput dan tumbuhan yang tumbuh secara liar sepuasnya, tanpa mengeluarkan tenaga dan biaya untuk melayani makannya.
  3. Peternakan hewan untuk diperdagangkan atau diperjual-belikan.

Dari ketiga macam ternak tersebut, yang wajib dizakati adalah jenis ke-2 yang  hewan sa'imah. Sedangkan jenis ke-3 maka disamakan dengan perdagangan atau perniagaan, sehingga yang dikenakan adalah zakat perdagangan/perniagaan.
Baca tentang: Zakat Perdagangan

 Syarat Zakat Hewan Ternak

zakat unta gembala

 

1. Hewan Sa'imah
2. Telah Melewati Haul (telah melewati masa selama satu tahun qamariyah penuh)
3. Telah mencapai Nishab (Telah mencapai batasan jumlahnya)

Nishab dan Jumlah Zakat Hewan Ternak


Sapi

zakat untuk sapi gembala

 

Berdasarkan hadits Mu’adz bin Jabal :

أَنَّ النَّبِيَّ  بَعَثَهُ إِلَى الْيَمَنِ، فَأَمَرَهُ أَنْ يَأْخُذَ مِنْ كُلِّ ثَلَاثِينَ بَقَرَةً تبيعاً أَوْ تَبِيعَةً، وَمِنْ كُلِّ أَرْبَعِينَ مُسِنَّةٌ

“Bahwasanya Nabi  mengutusnya ke negeri Yaman, maka beliau memerintahkan kepadanya untuk memungut zakat dari setiap 30 ekor sapi satu ekor tabi’ atau tabi’ah dan dari setiap 40 ekor satu ekor musinnah.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah, dihasankan oleh At-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban, Al-Hakim, Adz-Dzahabi, Ibnu ‘Abdil Barr, Syaikhul Islam dalam Majmu’ Al-Fatawa [25/36], serta Al-Albani dalam Irwa’ Al-Ghalil no [795])

Tabi’/jadza’ (sapi jantan yang berusia satu tahun lebih)
Tabi’ah/jadza’ah (sapi betina yang berusia satu tahun lebih)
Musinnah/tsaniyyah (sapi betina yang berusia dua tahun lebih)

Unta dan Kambing/Domba

zakat untuk domba gembala

Berdasarkan dalil:


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
هَذِهِ فَرِيضَةُ الصَّدَقَةِ الَّتِي فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْمُسْلِمِينَ وَالَّتِي أَمَرَ اللَّهُ بِهَا رَسُولَهُ فَمَنْ سُئِلَهَا مِنْ الْمُسْلِمِينَ عَلَى وَجْهِهَا فَلْيُعْطِهَا وَمَنْ سُئِلَ فَوْقَهَا فَلَا يُعْطِ فِي أَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ مِنْ الْإِبِلِ فَمَا دُونَهَا مِنْ الْغَنَمِ مِنْ كُلِّ خَمْسٍ شَاةٌ إِذَا بَلَغَتْ خَمْسًا وَعِشْرِينَ إِلَى خَمْسٍ وَثَلَاثِينَ فَفِيهَا بِنْتُ مَخَاضٍ أُنْثَى فَإِذَا بَلَغَتْ سِتًّا وَثَلَاثِينَ إِلَى خَمْسٍ وَأَرْبَعِينَ فَفِيهَا بِنْتُ لَبُونٍ أُنْثَى فَإِذَا بَلَغَتْ سِتًّا وَأَرْبَعِينَ إِلَى سِتِّينَ فَفِيهَا حِقَّةٌ طَرُوقَةُ الْجَمَلِ فَإِذَا بَلَغَتْ وَاحِدَةً وَسِتِّينَ إِلَى خَمْسٍ وَسَبْعِينَ فَفِيهَا جَذَعَةٌ فَإِذَا بَلَغَتْ يَعْنِي سِتًّا وَسَبْعِينَ إِلَى تِسْعِينَ فَفِيهَا بِنْتَا لَبُونٍ فَإِذَا بَلَغَتْ إِحْدَى وَتِسْعِينَ إِلَى عِشْرِينَ وَمِائَةٍ فَفِيهَا حِقَّتَانِ طَرُوقَتَا الْجَمَلِ فَإِذَا زَادَتْ عَلَى عِشْرِينَ وَمِائَةٍ فَفِي كُلِّ أَرْبَعِينَ بِنْتُ لَبُونٍ وَفِي كُلِّ خَمْسِينَ حِقَّةٌ وَمَنْ لَمْ يَكُنْ مَعَهُ إِلَّا أَرْبَعٌ مِنْ الْإِبِلِ فَلَيْسَ فِيهَا صَدَقَةٌ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ رَبُّهَا فَإِذَا بَلَغَتْ خَمْسًا مِنْ الْإِبِلِ فَفِيهَا شَاةٌ وَفِي صَدَقَةِ الْغَنَمِ فِي سَائِمَتِهَا إِذَا كَانَتْ أَرْبَعِينَ إِلَى عِشْرِينَ وَمِائَةٍ شَاةٌ فَإِذَا زَادَتْ عَلَى عِشْرِينَ وَمِائَةٍ إِلَى مِائَتَيْنِ شَاتَانِ فَإِذَا زَادَتْ عَلَى مِائَتَيْنِ إِلَى ثَلَاثِ مِائَةٍ فَفِيهَا ثَلَاثُ شِيَاهٍ فَإِذَا زَادَتْ عَلَى ثَلَاثِ مِائَةٍ فَفِي كُلِّ مِائَةٍ شَاةٌ فَإِذَا كَانَتْ سَائِمَةُ الرَّجُلِ نَاقِصَةً مِنْ أَرْبَعِينَ شَاةً وَاحِدَةً فَلَيْسَ فِيهَا صَدَقَةٌ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ رَبُّهَا وَفِي الرِّقَّةِ رُبْعُ الْعُشْرِ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ إِلَّا تِسْعِينَ وَمِائَةً فَلَيْسَ فِيهَا شَيْءٌ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ رَبُّهَا

"Ini adalah kewajiban zakat yang diperintahkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam atas kaum muslimin dan yang diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui RasulNya:
  1. Dalam setiap 24 ekor onta dan yang kurang dari itu (zakatnya) kambing;
  2. pada setiap 5 ekor (onta), (zakatnya) satu kambing.
  3. Kalau telah sampai 25 ekor sampai 35 ekor, maka ada (zakat) binti makhad (onta perempuan yang berusia satu tahun); jika tidak ada, (maka) boleh dengan ibnu labun (onta laki-laki yang berusia dua tahun).
  4. Jika sampai 36 hingga 45 ekor, terdapat padanya binti labun (onta perempuan berusia dua tahun).
  5. Kalau sampai 46 hingga 60 ekor, terdapat hiqqah (onta perempuan yang telah sempurna berusia 3 tahun) yang siap dihamili oleh onta laki-laki.
  6. Kalau sampai 61 hingga 75 terdapat, jidzah(onta yang telah berusia 4 tahun).
  7. Kalau sampai 76 hingga 90 ekor, terdapat 2 bintu labun.
  8. Kalau sampai 91 hingga 120 ekor, terdapat 2 hiqqah.
  9. Kalau sampai lebih dari 120, maka setiap 40 ekor ada bintu labin dan setiap 50 hiqqah. Dan barangsiapa yang memiliki kurang dari 4 ekor onta, maka tidak ada zakatnya kecuali kalau pemiliknya menghendaki.

Dan dalam zakat kambing yang digembalakan diluar;
  1. kalau sampai 40 ekor hingga 120 ekor ada satu ekor kambing.
  2. Dan jika lebih dari 120 sampai 200 ekor, ada 2 ekor.
  3. Jika lebih dari 200 sampai 300 ekor, (maka) ada 3 ekor dan
  4. kalau lebih dari 300 ekor, maka setiap 100 ekor ada satu ekor kambing.
  5. Jika gembalaan seseorang kurang dari 40, seekor saja maka tidak terdapat zakat, kecuali bila pemiliknya menghendakinya " [ Hadits diriwayatkan Imam Al Bukhari dalam Shahih-nya no. 1362.]



sumber referensi:
zakat.al-islam.com
aljaami.wordpress.com
fatwatarjih.com
meriasusanti.blogspot.com
alkhoirot.net
Almanhaj.or.id


0 komentar